Suyati, 35, warga Jalan Asem Mulya IX, Surabaya nekat bunuh diri dengan menusukkan gunting ke lehernya di balkon lantai dua rumah tetangganya, Senin (15/2), pukul 07.00 WIB. Gara-gara suaminya selingkuh dengan adik kandungnya.
Kenekatan ibu tiga anak ini menggegerkan warga sekitar. Pasalnya, Suyati yang diduga stres karena memikirkan rumah tangganya itu sudah berdiri di balkon sembari menenteng gunting. Perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Asemrowo IV itu ngoceh, memaki perbuatan suaminya Bunari, 39, dan Sulikah, 30, adiknya.
Warga yang menyaksikan kenekatan Suyati dari bawah, berusaha membujuknya agar turun. Namun, Suyati tetap nekat dan akan naik ke genting rumah H Sudiman itu. Dia berdiri di balkon lantai dua sekitar satu jam. Tak pelak, ulah perempuan berkulit sawo matang itu menjadi tontonan warga.
Namun, langkah untuk mengakhiri hidupnya itu berhasil dicegah Briptu Munari, anggota Satlantas Polsek Asemrowo yang menerima informasi saat berada di pos perlintasan kereta api (KA) Jalan Dupak Rukun.
Briptu Munari langsung ke TKP dan naik tangga menuju balkon kemudian merangkul Suyati. Guntingnya direbut dan dibuang ke bawah. Anggota Polsek Asemrowo dan warga yang sudah stand by di dalam rumah H Sudiman ikut merangkul dan menasihati Suyati agar tidak berbuat nekat. “Matanya terus melotot dan kejang-kejang seperti orang kesurupan,” tutur Kapolsek Asemrowo AKP Suparti yang juga datang ke TKP.
Warga sekitar menuturkan, rencana bunuh diri itu adalah yang kedua. Pekan lalu, Suyati tiduran di dekat bantalan rel KA yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya. Warga yang melihat langsung mengevakuasi dan membawa ke rumahnya.
Menurut Ny Sutini, mertua Suyati, waktu itu dirinya sedang menggendong anak Suyati untuk disuapi. Ia melihat menantunya naik pohon jeruk di samping rumah H Sudiman. “Saya mengira mau membetulkan pot bunga. Ternyata naik ke lantai dua dan teriak-teriak sambil membawa gunting,” tutur Ny Sutini.
Terbongkarnya cinta segitiga itu berawal saat Sulikah dikoskan oleh Bunari di daerah Simo. Kabar yang diterima Suyati, adiknya itu hamil tiga bulan dan yang menabur benih adalah suaminya. Sontak, Suyati pekan lalu bertengkar hebat dengan Bunari dan didamaikan oleh ketua RT setempat. Tapi, Suyati terus memikirkan nasibnya hingga stres.
Sebelumnya, Sulikah tinggal di Madiun dan beberapa bulan lalu tinggal di rumah Suyati karena sakit. Di rumah itu, Sulikah dirawat oleh Suyati dan Bunari. Namun, Sulikah tidak banyak mengurusi karena bekerja sebagai PRT, sehingga yang mengurusi adalah Bunari.
Dari seringnya bertemu itu, Bunari menyukai Sulikah yang sudah dikaruniai dua anak dengan suaminya yang dulu. Perbuatan itu akhirnya terbongkar hingga, Sulikah yang dicarikan pekerjaan sebagai PRT di Asemrowo diusir dan dikoskan Bunari.
“Saya yang merawat waktu Sulikah sakit,” tutur Bunari yang bekerja sebagai satpam di perumahan Kupang Indah. Apakah benar, Sulikah hamil tiga bulan? Bunari enggan memberi tanggapan. http://jasadh.wordpress.com